Labuna Sukses Tembus Pasar Global, UMKM Rempah Asal Mojokerto Makin Bersinar Bersama BRI

Minggu, 22 Juni 2025 | 09:00 WIB

Produk Lada Bubuk Nusantara (Labuna).

LINK UMKM - Di tengah dominasi produk rempah-rempah dari merek besar, sebuah UMKM asal Mojokerto, Jawa Timur, berhasil mencuri perhatian pasar nasional dan internasional. Adalah Labuna, singkatan dari Lada Bubuk Nusantara, yang menunjukkan bahwa produk lokal dengan sentuhan inovasi dan strategi pemberdayaan dapat menembus persaingan global.

Labuna didirikan pada 2017 oleh Rudi, seorang pemuda yang melihat celah pasar di segmen lada bubuk kemasan sachet. Ketika mayoritas produsen besar fokus pada kemasan besar, Rudi menghadirkan alternatif praktis yang menyasar kebutuhan konsumen sehari-hari. Dengan mengedepankan kualitas rempah lokal dan menggandeng petani di sekitarnya, Labuna mulai membangun jalur distribusi dari skala kecil hingga kini menjangkau seluruh Indonesia.

Seiring waktu, Labuna memperluas lini produk ke berbagai jenis rempah dan bumbu khas Nusantara, seperti kunyit, ketumbar, hingga racikan bumbu siap pakai. Produk Labuna kini bisa ditemukan di berbagai daerah, mulai dari Aceh hingga Sorong, dan juga di berbagai kota besar di Pulau Jawa.

Transformasi besar yang dialami Labuna tidak terlepas dari dukungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui program Pengusaha Muda Brilian (PMB). Sejak bergabung dalam PMB pada tahun 2022, Labuna mendapatkan pelatihan, mentoring, hingga pendampingan dalam manajemen usaha, pengembangan produk, dan strategi pemasaran.

Pihak Labuna yang diwakili oleh Libri Annisa, bagian pemasaran, menyebutkan bahwa berbagai materi yang diberikan dalam program PMB sangat membantu perkembangan bisnis. Salah satu tonggak penting terjadi saat Labuna meraih penghargaan Best Expo dalam ajang BRI UMKM EXPO(RT) 2025, yang menjadi pengakuan atas kualitas dan daya saing produknya.

Sebagai tindak lanjut atas pencapaian tersebut, BRI merekomendasikan Labuna untuk tampil dalam Food & Hotel Asia (FHA) di Singapura, sebuah ajang pameran internasional bergengsi di industri makanan dan minuman. Melalui partisipasi di FHA, Labuna disebut berhasil menjalin koneksi bisnis dengan berbagai calon pembeli dari Asia hingga kawasan lainnya, membuka peluang baru untuk ekspansi ekspor.

Dari sisi performa bisnis, Labuna mengalami pertumbuhan yang signifikan. Omzet bulanan yang semula hanya puluhan juta rupiah kini meningkat menjadi ratusan juta rupiah, menunjukkan daya serap pasar yang tinggi terhadap produk-produk rempah lokal ketika dikemas dan dipasarkan secara profesional.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyampaikan bahwa kisah sukses Labuna menjadi bukti konkret dari pendekatan komprehensif BRI dalam mendukung pelaku usaha naik kelas. Menurutnya, melalui inisiatif seperti PMB dan UMKM EXPO(RT), BRI tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga menciptakan ekosistem pembinaan dan akses pasar yang mendalam.

Hendy menekankan bahwa keberhasilan Labuna tidak hanya mencerminkan keunggulan satu entitas, tetapi menjadi gambaran dari keberhasilan ekonomi kerakyatan yang didorong secara strategis. Ia menyatakan semakin banyak UMKM seperti Labuna yang sukses menembus pasar global, maka semakin kuat pula kontribusi sektor usaha rakyat terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Labuna sendiri berharap agar dukungan terhadap petani rempah selaku pemasok utama juga diperkuat, agar kesinambungan suplai dan kualitas bahan baku tetap terjaga. Tim pemasaran Labuna menyampaikan harapan tersebut agar ke depan ada program serupa PMB yang menjangkau petani sebagai mitra di sektor hulu.

Dari sebuah dusun di Mojokerto, kini Labuna menjadi simbol dari keberhasilan UMKM lokal dalam membawa harum rempah Indonesia ke panggung dunia. Sinergi antara pelaku usaha, komunitas petani, dan dukungan institusi keuangan nasional seperti BRI terbukti mampu menciptakan dampak ekonomi yang luas dan berkelanjutan.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x