5 Tips Bertani di Lahan Sempit dengan Metode Urban Farming

Jumat, 20 Juni 2025 | 11:00 WIB

Ilustrasi - Petani memanen sayur basil yang dibudidayakan dengan teknologi hidroponik di Medan, Sumatera Utara.

LINK UMKM - Seiring dengan meningkatnya kebutuhan pangan sehat dan terbatasnya ruang hijau di perkotaan, konsep urban farming menjadi solusi praktis bagi Sobat LinkUMKM pertanian. Teknik ini memungkinkan siapa pun untuk bertani secara efisien di lahan terbatas, seperti pekarangan rumah, balkon apartemen, bahkan atap gedung.

Urban farming bukan hanya menjawab tantangan ruang, tetapi juga membuka peluang usaha baru di sektor pangan lokal. Melalui metode yang hemat lahan dan ramah lingkungan, Sobat LinkUMKM mampu menghasilkan produk segar berkualitas tinggi yang diminati pasar urban.

Berikut lima trik yang dapat diterapkan untuk memaksimalkan hasil tani di lahan sempit:

  1. Gunakan Sistem Vertikultur untuk Efisiensi Ruang

Vertikultur memungkinkan penanaman secara bertingkat ke atas, bukan menyebar ke samping. Rak tanam bisa dibuat dari bahan sederhana seperti kayu bekas atau botol plastik. Metode ini cocok untuk menanam sayuran daun seperti bayam, selada, hingga kangkung.

  1. Terapkan Hidroponik dengan Pipa Bekas

Sistem hidroponik berbasis air dapat menghemat lahan dan air sekaligus. Banyak Sobat LinkUMKM memanfaatkan pipa PVC bekas atau ember plastik sebagai media tanam. Selain lebih bersih dan bebas tanah, hasil panen hidroponik cenderung lebih cepat dan minim pestisida.

  1. Manfaatkan Setiap Sudut Rumah

Area yang sering dianggap tidak produktif seperti dinding pagar, jendela, atau sudut teras bisa disulap menjadi kebun mini. Dengan sedikit kreativitas dan penataan cahaya yang baik, sudut-sudut ini bisa menjadi tempat tumbuhnya sayuran sehat dan bumbu dapur segar.

  1. Gunakan Media Tanam Alternatif

Tanah bukan satu-satunya media tanam. Sekam bakar, sabut kelapa, atau rockwool dapat menjadi pengganti tanah yang lebih ringan dan cocok untuk urban farming. Media ini juga lebih mudah dikontrol dalam hal kelembapan dan nutrisi.

  1. Jual Produk Segar di Lingkungan Sekitar

Sayuran hasil urban farming memiliki daya tarik tersendiri karena dianggap lebih segar dan bebas bahan kimia. UMKM dapat menjual hasil panen ke tetangga, komunitas lokal, atau melalui media sosial. Pemasaran langsung seperti ini dinilai lebih efektif dan hemat biaya.

Dengan memanfaatkan metode urban farming, Sobat LinkUMKM tidak hanya mengatasi keterbatasan lahan, tetapi juga menciptakan sumber pendapatan baru yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Konsep ini terbukti relevan di tengah urbanisasi dan semakin tingginya permintaan terhadap produk pangan sehat.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x